Dilantik Presiden Prabowo, Arief Rohman Mulai Periode Kedua Pimpin Blora dengan Visi Pembangunan Berkelanjutan
Dilantik Presiden Prabowo, Arief Rohman Mulai Periode Kedua Pimpin Blora dengan Visi Pembangunan Berkelanjutan
Bupati Blora, Arief Rohman, secara resmi memulai periode kedua kepemimpinannya setelah dilantik langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada awal tahun 2025. Pelantikan ini menjadi penanda kelanjutan mandat dari masyarakat Blora yang kembali memercayakan arah pembangunan kabupaten kepada politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini untuk masa bakti 2025-2030, menyusul kemenangannya dalam Pilkada Serentak 2024.
Dengan membawa visi "Sesarengan mBangun Blora, Maju dan Berkelanjutan", Arief Rohman menegaskan komitmennya untuk mengakselerasi program pembangunan yang telah berjalan, seraya menjawab berbagai tantangan strategis di masa depan. Upacara pelantikan yang dipimpin langsung oleh Kepala Negara ini memberikan sinyal kuat adanya dukungan pemerintah pusat terhadap agenda prioritas pembangunan di Kabupaten Blora.
"Pagi ini, saya menerima amanah kembali dari rakyat untuk memimpin Blora. Ini merupakan sebuah tanggung jawab besar yang harus diemban dengan kerja keras, integritas, dan dedikasi penuh," ungkap Arief Rohman dalam keterangan resminya setelah prosesi pelantikan. "Sesuai dengan filosofi kepemimpinan saya, `Sesarengan mBangun Blora`, saya akan terus membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya bagi seluruh elemen masyarakat untuk bergotong-royong memajukan daerah yang kita banggakan ini."
Periode kedua ini diproyeksikan menjadi momentum penting bagi Blora untuk berlari lebih kencang, terutama dalam menuntaskan isu-isu fundamental seperti peningkatan kualitas infrastruktur, pengentasan kemiskinan, serta optimalisasi potensi ekonomi lokal yang sangat beragam.
Mendalami Visi Kepemimpinan: "Sesarengan mBangun Blora, Maju dan Berkelanjutan"
Visi yang diusung oleh Arief Rohman bukan hanya sekadar slogan, melainkan sebuah kerangka kerja strategis yang menjadi kompas dalam setiap pengambilan kebijakan. Visi ini berdiri di atas tiga pilar fundamental yang dirancang untuk menjawab kebutuhan mendasar sekaligus aspirasi jangka panjang masyarakat Blora.
1. Sesarengan mBangun Blora: Kekuatan Partisipasi Publik Pilar pertama, "Sesarengan mBangun Blora", merupakan cerminan dari gaya kepemimpinan Arief Rohman yang inklusif dan partisipatif. Konsep ini diterjemahkan ke dalam kebijakan yang mengedepankan musyawarah dan gotong royong. Praktiknya ialah dengan memperkuat forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di semua tingkatan, memastikan keterlibatan aktif dari kelompok pemuda, perempuan, tokoh agama, akademisi, dan komunitas lokal. Tujuannya ialah agar setiap program pembangunan yang dijalankan benar-benar lahir dari aspirasi masyarakat (bottom-up), sehingga menciptakan rasa kepemilikan dan dukungan publik yang kuat.
2. Maju: Transformasi Ekonomi dan Penguatan SDM Pilar kedua, "Maju", menargetkan sebuah lompatan kualitatif bagi Blora, baik dari sisi ekonomi maupun sumber daya manusia (SDM). Beberapa agenda utamanya yakni:
Transformasi Ekonomi
Mendorong diversifikasi ekonomi agar tidak hanya bergantung pada sektor pertanian dan kehutanan. Arief Rohman fokus menarik investasi di sektor industri pengolahan, seperti pengolahan hasil pertanian (jagung dan kedelai), pengembangan peternakan modern, serta mengupayakan nilai tambah dari potensi minyak dan gas bumi untuk kesejahteraan lokal.
Adopsi Teknologi
Mempercepat implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di berbagai lini. Ini mencakup program pertanian presisi untuk petani, digitalisasi layanan publik yang terpusat di Mal Pelayanan Publik (MPP), serta pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menembus pasar digital yang lebih luas.
Peningkatan Kualitas SDM
Melanjutkan dan memperkuat program strategis di bidang pendidikan dan kesehatan. Program "Sekolah Sisan Ngaji" (SSN) terus dioptimalkan untuk membentuk karakter unggul generasi penerus. Di sektor kesehatan, prioritas diberikan pada percepatan penurunan angka stunting, peningkatan kualitas layanan di RSUD dr. R. Soetijono Blora, serta memastikan akses kesehatan yang merata hingga ke pelosok desa.
3. Berkelanjutan: Harmoni Pembangunan dan Kelestarian Lingkungan Pilar ketiga, "Berkelanjutan", merupakan respons kepemimpinan Arief Rohman terhadap tantangan global terkait perubahan iklim dan kelestarian lingkungan. Pemerintahannya berkomitmen untuk mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan yang mencakup:
Ekonomi Hijau
Mendorong pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan daya dukung lingkungan, misalnya melalui pengembangan ekowisata berbasis Geopark dan pelestarian alam, serta mempromosikan praktik pertanian organik.
Keadilan Sosial
Memastikan hasil-hasil pembangunan dapat dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat, mengurangi kesenjangan, serta memperkuat jaring pengaman sosial bagi kelompok rentan.
Pelestarian Lingkungan
Menjaga kelestarian kawasan hutan jati yang menjadi warisan dan ikon Blora, mengelola sumber daya air secara bijak melalui program rehabilitasi jaringan irigasi, serta mengembangkan sistem pengelolaan sampah modern yang terintegrasi.
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Membangun birokrasi yang transparan, akuntabel, dan inovatif. Penguatan Blora Data Center menjadi fondasi untuk pengambilan kebijakan berbasis data yang akurat dan terukur.
Fokus Prioritas Pembangunan Periode 2025-2030
Berlandaskan evaluasi kinerjanya di periode pertama serta pemetaan isu-isu strategis terkini, Arief Rohman telah menetapkan beberapa agenda prioritas yang akan menjadi fokus utama dalam lima tahun mendatang.
Akselerasi Pembangunan Infrastruktur Menjadi rahasia umum bahwa kondisi infrastruktur, terutama jalan, merupakan salah satu tantangan terbesar di Blora. Menyadari hal ini, Arief Rohman pada periode pertamanya telah sukses melobi pemerintah pusat untuk mendapatkan alokasi dana signifikan melalui Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah. Hasilnya, beberapa ruas jalan vital yang puluhan tahun rusak parah berhasil diperbaiki.
Pada periode kedua, akselerasi ini akan terus digenjot. Dengan slogan "Dalane Sansaya Alus, Ekonomine Saya Mulus" (Jalannya Semakin Halus, Ekonominya Semakin Mulus), Pemkab Blora telah merencanakan perbaikan masif untuk puluhan ruas jalan kabupaten. Skema pendanaan yang inovatif, termasuk melalui pinjaman daerah, disiapkan untuk memastikan target tersebut tercapai.
"Infrastruktur yang memadai adalah kunci pembuka isolasi wilayah, penekan biaya logistik, dan pendorong utama roda perekonomian. Ini bukan sekadar proyek, tetapi investasi untuk masa depan Blora," tegas Arief.
Pengentasan Kemiskinan dan Peningkatan Daya Beli Meskipun data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tren positif penurunan angka kemiskinan di Blora, isu ini tetap menjadi perhatian utama. Arief Rohman akan mempertajam program pengentasan kemiskinan melalui pendekatan yang lebih holistik. Program ini tidak hanya mencakup bantuan sosial yang tepat sasaran, tetapi juga pemberdayaan ekonomi produktif bagi keluarga miskin, seperti pelatihan wirausaha, akses permodalan, dan pendampingan. Perluasan cakupan jaminan sosial, terutama bagi pekerja di sektor informal, juga menjadi bagian dari strategi ini.
Membuka Kran Investasi untuk Lapangan Kerja Arief Rohman sangat optimistis terhadap potensi Blora sebagai destinasi investasi yang menarik. Keberhasilan mendatangkan beberapa investor besar di periode pertama menjadi bukti bahwa Blora memiliki daya saing. Di periode kedua, ia akan fokus menciptakan ekosistem investasi yang lebih ramah dan kompetitif.
Beberapa sektor yang menjadi unggulan untuk ditawarkan kepada investor antara lain:
Energi dan Sumber Daya Mineral
Mengupayakan agar sebagian alokasi gas bumi dari Blok Cepu dapat dimanfaatkan untuk industri lokal guna menciptakan efek berganda (multiplier effect).
Agroindustri
Mendorong tumbuhnya industri pengolahan pakan ternak mengingat Blora adalah lumbung jagung, serta industri pengolahan hasil hutan kayu.
Pariwisata
Mengemas dan mempromosikan potensi Geopark Cepu dan wisata alam lainnya secara lebih profesional, didukung oleh peningkatan ketersediaan akomodasi perhotelan yang representatif.
"Target kami jelas: Gawean Gampang, Rejeki Lancar. Dengan membuka pintu investasi seluas-luasnya, kita ciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Blora, terutama generasi muda," tambahnya.
Profil dan Jejak Kepemimpinan Arief Rohman
Kepemimpinan Arief Rohman ditempa melalui perjalanan panjang yang memadukan pengalaman akademis, aktivisme organisasi, dan karier politik yang menanjak secara sistematis. Sebagai putra daerah asli Blora, ia menyelesaikan pendidikan dari SD Negeri 2 Banjarejo, SMP Negeri 1 Blora, hingga SMA Negeri 1 Blora. Kedekatan emosional dan pemahamannya yang mendalam terhadap budaya serta kearifan lokal menjadi modal sosial yang kuat.
Bekal intelektualnya diasah di jenjang perguruan tinggi, mulai dari S-1 Ilmu Politik di Universitas Darul `Ulum, S-2 Ilmu Politik di Universitas Indonesia, hingga menempuh studi doktoral (S-3) di bidang Manajemen Kependidikan di Universitas Negeri Semarang.
Jejak karier politiknya dimulai dari ruang mesin kebijakan di level nasional. Ia mengawali karier sebagai Asisten Pribadi dan Tenaga Ahli di DPR-RI (2004-2009), kemudian berlanjut di ranah eksekutif sebagai Staf Khusus Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (2009-2014). Pengalaman ini memberinya perspektif yang luas tentang tata kelola pemerintahan dan strategi pembangunan.
Sebelum kembali mengabdi di kampung halamannya, ia terpilih menjadi Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah periode 2014-2015. Kariernya di Blora dimulai saat ia menjabat sebagai Wakil Bupati periode 2016-2021, dan puncaknya terpilih sebagai Bupati Blora pada tahun 2021.
Di luar panggung politik, Arief Rohman merupakan seorang aktivis tulen. Ia aktif di berbagai organisasi sejak remaja, mulai dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dari tingkat cabang hingga Pimpinan Pusat, Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Blora, Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Blora, hingga kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPW PKB Jawa Tengah.
Tantangan dan Harapan di Periode Kedua
Memasuki masa jabatan kedua, tantangan yang dihadapi Arief Rohman tidaklah ringan. Ekspektasi publik kian meninggi, menuntut realisasi janji kampanye secara terukur dan nyata. Isu-isu strategis seperti pemerataan pembangunan antara wilayah Blora bagian utara dan selatan, penuntasan masalah ketersediaan air bersih di daerah-daerah kering, serta peningkatan kualitas birokrasi yang lebih responsif akan menjadi tolok ukur keberhasilannya.
Lima tahun ke depan akan menjadi babak pembuktian bagi kepemimpinan Arief Rohman, apakah ia mampu membawa Kabupaten Blora untuk melakukan lompatan besar, mewujudkan daerah yang maju, berdaya saing, sejahtera warganya, dan tetap lestari lingkungannya.
